Kicktive: Ingin jualan tanpa modal? Begini caranya

Ingin jualan tanpa modal? Begini caranya



Semua orang ingin sukses. Semua orang ingin punya usaha. Namun terkadang banyak orang yang mengalami kesulitan terutama dalam hal keuangan atau modal untuk memulai dan membuka usahanya. Contohnya saya, saya sendiri bahkan kesulitan untuk membuka usaha karena kesulitan keuangan.
Nah, berikut ini ada beberapa cara dan tips untuk kamu yang belum memiliki modal, atau sedang mengumpulkan modal untuk membuka usaha. Cara-cara dibawah ini juga bisa dijadikan sampingan sembari mengisi waktu luang.

1. Menjadi Dropshipper.
Dropship adalah salah satu cara yang relatif baru untuk perdagangan eceran. Agen pengecer, pemasar atau agen dropship akan memasarkan produk yang disimpan oleh pemasok atau pabrikan. Bila produk dipesan atau dibayar, agen dropship akan menginformasikan pemasok dimana pemasok akan mengirimkan produk langsung ke pelanggan. Agen dropship kemudian akan dibayar oleh pemasok atas keuntungan dalam bentuk komisi atau agen dropship akan membayar biaya produk ke pemasok sesuai dengan program yang ditentukan. (Wikipedia)
Dengan menjadi seorang Dropshipper, kamu nggak harus beli barang. yang kamu perlu hanyalah mempromosikan barang yang disupply atau disediakan oleh penyedia barang, kemudian jika ada pembeli, kamu hanya perlu memberitahu dan menginformasikan kemana barang tersebut akan di kirim.

2. Menjadi Re-Seller.
Sudah tahu arti Re-Seller? :v translate gih, wkwkw...
Re-Seller pengertiannya kira-kira begini. Reseller adalah orang yang membeli sebuah barang untuk kemudian dijual kembali kepada orang lain dengan proses branding maupun rebranding. (Tau branding dan re-branding? :v Google sajalah, Translate.google.com)
Contohnya begini :
A <-- adalah seorang pedagang kopi sachet.
B <-- adalah seorang Reseller.
C <-- adalah calon pembeli.

si A mempromosikan barang dagangannya di media sosial. Kemudian dengan tidak sengaja atau kebetulan, si B melihat barang yang di promosikan dan kemudian tertarik untuk menjadi Reseller dagangannya. Kemudian si B meminta informasi seperti harga, detail produk dan informasi barang yang menarik untuk dijadikan bahan promosi selanjutnya. Setelah mendapat informasi, kemudian si B mempromosikan lagi barang dagangan si A. dan secara kebetulan pula, si C melihat promosi iklan barang dagangan itu, kemudian si C tertarik dan ingin membeli barang tersebut.
Sudah paham? belum? oke lanjut...
karena si C tertarik dan sudah deal ingin membeli barang tersebut dengan harga yang sudah ditentukan sendiri oleh si B, kemudian si B menghubungi si A agar bersiap-siap untuk mengirimkan barang. Kemudian si B meminta si C untuk mentransfer  uang pembelian ke pada si B sejumlah Rp.500,000, untuk dipergunakan kembali membeli barang dari si A, lalu kemudian membeli barang tersebut melalui si A dengan harga yang telah di tentukan oleh si A, yaitu Rp.300,000. Keuntungan yang diperoleh si B adalah Rp.500-Rp.300 = Rp200. (Karena menurut aturan baca matematika  yang baik dan benar, Nol dibelakang koma tidak dihitung :v wkkwkw)


Ya begitulah cara jualan tanpa harus mengeluarkan uang/modal. Tapi, tentu saja ada kendala dong.
Apa kendalanya? Harga.
Kok Harga? Iya, dimana-mana pembeli biasanya nyari yang murah meriah. untung kalo ketemu pembeli yang gak nawar (Contohnya saya, langsung maen cekot aja :v ). Terus apalagi?
 Ongkos kirim dan lama pengiriman, berdasarkan jarak antara dirimu dan dirinya :v
 Semakin jauh jarak, ya pasti ongkos kirim naik, lama pengiriman juga naik. Jadi cari supplier yang deket dong? Kalo deket entar perang sodara dagangannya bang... ya maksudnya cari yang enggak deket-deket amat, enggak jauh-jauh amat.

Adalagi nggak caranya? <--- sengaja saya bikin tebel <---  ini juga .
Ada kok.
Tapi ini kayaknya cocok buat yang sudah punya tempat usaha sendiri.

Pernah beli gorengan di warung? pernah?

Itu gorengan yang nitip siapa? orang.
 yang bikin siapa? orang.
 yang ngeluarin modal buat bikin gorengan siapa? orang.
 yang jual siapa? orang nitip, yang jaga warung jual.
Terus yang punya warung dapet untung? dapet.

Misal si A nitip gorengan 50 biji sama si B. harga gorengan di tarok harganya Rp.1000. Komisi penjualan tiap gorengan 20% atau setara dengan Rp200/gorengan. jika gorengan laku 10 biji, otomatis dapet keuntungan Rp200 x 10 biji = Rp2000. kalo gorengan laku, kita untung. kalo enggak laku, kan enggak rugi? besok juga di anter lagi.

Ini kayaknya memang sederhana, tapi butuh kesabaran juga lho bang. Usahakan juga lah jangan dititipin gorengan aja, ya misalnya .... smartphone kek, Tongsis kek, peralatan dan aksesoris komputer kek... kenapa? soalnya barangnya gak bakal busuk. Jadi bisa tahan lama barangnya.

Abang-abang sekalian udah punya modal? Titipin aja barangnya, terus tidur deh sambil nunggu SMS dari yang jual berisi "Bang, tambah stok!" :v

Yang lainnya